Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW) merupakan Taman Nasional terluas di Pulau Sulawesi. Sejak ditetapkan tahun 1991, TNBNW mengalami beberapa fase degradasi kawasan hutan: Di antaranya disebabkan oleh kebijakan pemerintah, dan salah satu permasalahan besar TNBNW adalah pemanfaatan lahan oleh masyarakat di dalam wilayah kawasan hutan TNBNW. Beberapa tahun belakangan, otoritas pengelola kawasan—Balai TNBNW didukung lembaga konservasi Enhancing the Protected Area System in Sulawesi (E-PASS) for Biodiversity Conservation, melakukan pendekatan baru dengan masyarakat, melalui program Pemulihan Ekosistem Kolaboratif: Keseimbangan antara kelestarian hutan dan kesejahteraan masyarakat.
Masyarakat dijadikan subyek dalam kerja-kerja regenerasi hutan, dalam memulihkan ekosistem. Mereka juga mendapatkan dampak ekonomi alternatif dari program tersebut, seperti melalui ekowisata dan memanfaatkan hasil hutan non kayu. Mulanya masyarakat menolak keras, hingga pada akhirnya terlibat aktif dalam kegiatan konservasi ini. Banyak dari mereka yang terlibat, sebelumnya merupakan pemburu, penambang dan pelaku pembalakan liar.
Laporan ini akan mengulas tentang proses terjadinya degradasi kawasan hutan di TNBNW. Serta mengangkat cerita-cerita antara warga dan pihak TNBNW yang mulanya menolak keras, hingga kemudian terlibat aktif dalam kegiatan regenerasi hutan. Menjadikan TNBNW sebagai rumah bersama yang nyaman bagi biodiversitas dan manusia-manusia yang ada di sekitarnya. Laporan nantinya akan disajikan dalam bentuk tiga tulisan feature dan video dokumenter.