TEMPAT KAMI MELAPORKAN


Artikel Publication logo Oktober 15, 2020

Sejarah Geologis Pulau Siberut

Negara:

Penulis:
West Sumatra, Siberut Island. Image by Gudkov Andrey / Shutterstock. Indonesia, 2010.
bahasa Indonesia

Siberut Island is a unique island of Mentawai Islands, in the western of Sumatera Island, Indonesia...

SECTIONS
Siberut National Park. Image by Febrianti. Indonesia, 2020.
Siberut National Park. Image by Febrianti. Indonesia, 2020.

Pulau Siberut merupakan
pulau terbesar di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, selain Sipora, Pagai
Utara, dan Pagai Selatan. Para ahli menyebut Kepulauan Mentawai sebagai
Galapagos Asia karena mirip dengan Kepulauan Galapagos di Samudra Pasifik yang
memiliki kekayaan keragaman hayati.

Pulau Siberut bersama
rangkaian pulau-pulau lainnya di Kepulauan Mentawai mempunyai sejarah geologis
yang unik. Laporan penelitian World Wildlife Fund atau WWF berjudul 'Saving
Siberut: A Conservation Master Plan' pada 1980 menyebutkan, selama zaman
Pleistocene atau Zaman Es, kira-kira satu juta hingga 10 ribu tahun silam,
permukaan laut di kawasan Asia Tenggara lebih rendah 200 meter dari sekarang.

Daratan menghubungkan
Pulau Sumatera dengan Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, dan Benua Asia. Saat itu
terjadi perpindahan bebas berbagai jenis satwa. Tak heran terdapat persamaan
fauna di tiga pulau besar tersebut. Hanya pulau-pulau di Kepulauan Mentawai
yang terpisah dari daratan Pulau Sumatera saat pulau lain masih menyatu pada
masa Pleistocene Tengah.

Ahli
biodiversiti yang juga mantan Deputi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau
LIPI Bidang Ilmu Hayati, Endang Sukara mengatakan Kepuluan Mentawai sangat
unik karena terpisah dengan Sumatera daratan hampir satu juta tahun lalu.
"Dari Simelue sampai Enggano, semua pulau itu telah rusak ekosistemnya,
tinggal Siberut masih bagus karena keunikan flora dan fauna serta tradisi dan
kearifan masyarakatnya," kata Endang.

United Nations of
Educational, Scientific, and Cultural Organization atau UNESCO melalui program
Man and Biosfer menetapkan Pulau Siberut sebagai Cagar Biosfer pada 1981.
Status Cagar Biosfer ini disematkan karena ekosistem Pulau Siberut mempunya
flora dan fauna langka serta primata endemik terbesar di dunia karena
terisolasi jutaan tahun dari daratan pulau Sumatera.

Kepulauan
Mentawai yang diperkirakan masih asri sejak 500 ribu tahun silam menyebabkan
flora-faunanya terpelihara dari perubahan evolusi dinamis, seperti yang terjadi
pada lempengan daratan Sunda lainnya, seperti di Sumatera,
Jawa, dan Kalimantan. Keterpisahan tersebut menyebabkan Kepulauan Mentawai
memiliki keunikan flora dan fauna yang berbeda dari pulau lain di Indonesia.

Sekitar
65 persen dari 31 spesies hewan dan 15 persen dari 896 spesies tumbuhan di
Pulau Siberut adalah endemik. Yang teristimewa adalah empat primata endemik, yaitu bokkoi (Macaca
siberu), joja atau lutung mentawai (Presbytis potenziani siberu), bilou
(Hylobates closii), dan simakobu (Nasalis concolor siberu).

Ahli primata dari Jurusan
Biologi Universitas Andalas, Padang, Rizaldi mengatakan bilou sangat tergantung
pada tegakan pohon yang paling tinggi, karena tidak pernah turun ke lantai
hutan seperti tiga primata lainnya. Bilou hanya memakan buah, terutama buah
ara. Sedangkan simakobu juga tinggal di pohon yang tinggi, memakan buah dan
daun. Tidak seperti joja dan bokoi yang pilihan makanannya lebih banyak dan
bisa turun ke lantai hutan.

"Kepulauan Mentawai
adalah daerah terkecil dan terendemik di dunia, karena untuk ukuran pulau-pulau
yang kecil memiliki empat primata endemik," kata Rizaldi. "Kalau
primata itu habis, ya punah. Tidak bisa kita temukan lagi di belahan dunia
lain."