TIGA Pulau Kecil di Nusa Tenggara Timur (NTT) yaitu Semau, Rote dan Timor memiliki sumber mata air yang tidak pernah mengering sepanjang tahun. Sumber mata air itu ialah Uiasa di Semau, Lelain dan Oemau di Rote, serta Adang, Kabola, dan Nostalgia di Pulau Alor.
Lestarinya hutan di tiga pulau ini, membuat stok air tanah ikut terjaga sehingga kebutuhan air bersih untuk minum, sanitasi, dan irigasi tetap terpenuhi. Informasi kondisi hutan dan sumber mata di tiga pulau kecil ini diperoleh dari hasil penelitian dan wawancara pakar Geologi Universitas Nusa Cendana Kupang, rektor Universitas Tribuana Alor, dan aparat desa.
Saya akan mendatangi tiga pulau ini satu per satu untuk melaporkan apakah kondisi hutan di sana masih bagus?, ekosistem hutan, geologi, iklim, flora dan fauna. Apakah ada mata air? Jika ada, apakah pada musim kemarau mata air mengering atau tidak, mengingat musim kemarau di NTT berlangsung 7-8 bulan yang berdampak terhadap stok air. Liputan ini lebih menarik jika dikontraskan dengan proyek pembangunan 7 bendungan yang sedang berlangsung.
Saya akan mewawancarai pejabat di Balai Sungai Nusa Tenggara II untuk melaporkan apakah bendungan menjadi solusi krisis air pada kemarau?, sebab bendungan menenggelamkan lahan produktif. Air di bendungan mengering pada puncak kemarau, berbeda dengan strategi penyediaan air yang sederhana dan murah yaitu hutan.
Liputan ini sangat penting untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya hutan. Kerusakan hutan tidak hanya berdampak terganggunya suplai air, tetapi juga perubahan iklim dan pemanasan global.
