Proyek liputan berupa liputan mendalam mengenai keberadaan hutan hujan tropis dataran rendah di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Kewenangan pengelolaan Pulau Nusakambangan adalah Kemenkumham, karena pulau setempat dijadikan sebagai pulau penjara.
Di Nusakambangan ada hutan yang menjadi habitat berbagai satwa liar. Berdasarkan data dari Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Jateng masih ada satwa liar dan berbagai tumbuhan langka terutama di Kawasan Cagar Alam (CA). Satwa liar yang masih ada di antaranya adalah Macan Tutul, Kucing Hutan, Lutung dan lainnya. Sedangkan tumbuhan langka dan khas Pulau Nusakambangana dalah Plalar.
Hingga kini, masih ada upaya pembalakan oleh orang-orang tak dikenal maupun pembukaan lahan pertanian oleh warga. Di kawasan setempat juga ada penambangan bahan baku semen yang kini dikelola oleh PT Solusi Bangun Indonesia yang merupakan bagian dari Semen Indonesia.
Peliputan diarahkan ke hutan Pulau Nusakambangan terutama CA Nusakambangan Barat maupun CA Nusakambangan Timur. Liputan ini akan mengkaji fungsi dan manfaat keberadaan hujan tersebut.
Hutan Pulau Nusakambangan tidak hanya menjadi habitat bagi satwa liar atau tempat tumbuhanya tanaman khas, juga sebagai perlindungan terhadap mata air. Keberadaan mata air menjadi sumber utama warga Kecamatan Kampung Laut. Dengan pentingnya keberadaan hutan Pulau Nusakambangan, maka sangat menarik untuk melakukan liputan mendalam. Bagaimana ancaman-ancamannya dan upaya pelestariannya. Liputan ini mendapat dukungan penuh dari Pulitzer Center.